Algoritma adalah salah satu disiplin ilmu komputer yang berorientasi pada proses pemecahan masalah yang terukur, terencana, sistematis dan bertahap. Ilmu ini merupakan ilmu wajib bagi seorang programmer untuk membuat suatu program aplikasi komputer. Mengingat sifatnya yang harus memiliki dasar logika yang jelas dan tegas, algoritma kemudian dikelompokkan kedalam rumpun ilmu pasti.
Dalam pandangan saya, algoritma sebenarnya sangat dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari terutama untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial dimasyarakat. Memang harus diakui, permasalahan sosial terkadang tidak memiliki acuan standar pasti karena pembahasan tentang lingkup manusia sangat beragam dan dinamis sehingga sulit menentukan indikator pengukurnya. Sebagai contoh, sebut saja tentang fenomena kemiskinan.
Kemiskinan itu sendiri sebenarnya tidak memiliki standar yang pasti serta indikator yang tepat dalam mengukurnya. Namun jika negara telah menetapkan konsesus pasti tentang batas-batas tentang kemiskinan, disinilah ilmu algoritma dapat mengisi dan mengambil peran untuk membantu mengatasinya.
Untuk menggunakan algoritma, batas-batas tentang kemiskinan harus dapat ditentukan, sehingga variabel-variabel yang diperlukan dapat dimasukkan. Dengan adanya varibel-variabel pendukungnya kita dapat membuat langkah-langkah penyelesaian secara konkrit dan bertahap sehingga penyelesaiannya menjadi tepat sasaran.
Kesimpulannya adalah, pemerintah harus menetapkan batasan tegas tentang apa itu miskin dan kemiskinan dan harus sepakat mengambil keputusan dari hasil akhir yang dikeluarkan algoritma yang bersifat konkrit sehingga program pengentasan kemiskinan tidak terus-menerus mengambang seperti yang kita lihat sampai saat ini.
Algoritma hanyalah salah satu ilmu yang dapat dipergunakan bukan berarti satu-satunya namun, tidak seharusnya kita menerapkan standar ganda dalam program pengentasan kemiskinan yang memang sangat diharapkan rakyat.
Aktivitas yang berbentuk petualangan merupakan tantangan menarik yang akan membentuk karakter seseorang. Pembentukan karakter lewat rasa keakraban dengan alam merupakan suatu proses pengenalan diri ditengah-tengah indahnya bahkan ganasnya alam. (Milis KOMPAS - USU)
Kamis, 25 Juni 2009
Kamis, 04 Juni 2009
Hari Lingkungan Hidup
Dari sekian banyak komentar yang hinggap di blog ini, kebanyakan menyatakan simpati terhadap alam dan pelestarian lingkungan hidup. Sebagai pemilik blog, saya bersyukur sekali ternyata masih banyak generasi muda yang tanggap terhadap isu-isu pelestarian lingkungan.
Alam adalah media bagi saya untuk berpetualang, mengenal dan mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta, sehingga kelestariannya menjadi sangat penting terutama buat para aktivis penggiat alam bebas. Bayangkan saja, dimana lagi letak kenikmatan jika menelusuri rimba yang tak lagi teduh oleh tingkah perambah hutan? Atau apa sih enaknya berarung jeram disungai yang disesaki oleh sampah? Maka dari itu, menjadi petualang mau tidak mau harus memiliki rasa kepedulian untuk melestarikan alam.
Bercerita tentang kelestarian lingkungan hidup, tanggal 5 Juni adalah Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Ini adalah moment penting bagi penduduk bumi untuk lebih peduli akan bumi yang semakin kelelahan dengan beban sampah, polusi, perubahan iklim dan pemanasan global.
Hari ini adalah hari dimana selayaknya kita semua bercermin terhadap apa dan akan kita lakukan untuk sedikit meringankan derita bumi yang kita huni bersama. Karena derita bumi adalah derita kita juga.
Hari Lingkungan Hidup bukan hanya sekedar seremoni sesaat, ini membutuhkan kesadaran dari semua pihak terutama kebijakan dari politik primer selaku pembuat kebijakan, ketegasan hukum, serta kita semua selaku warga negara.
Ini bukan tentang hal-hal besar yang tak mampu kita lakukan tetapi tentang hal-hal kecil yang dapat kita kerjakan. Kuncinya adalah kesadaran yang dilandasi kemauan.
Anggap saja tidak membuang sampah sembarangan, atau penghematan energi serta minimalisasi penggunaan plastik, bukankah hal itu merupakan hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang???
Lalu pertanyaannya, maukah anda melakukan hal-hal kecil yang sangat berarti untuk melestarikan lingkungan untuk kemaslahatan penduduk diplanet bumi yang tercinta ini???
Alam adalah media bagi saya untuk berpetualang, mengenal dan mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta, sehingga kelestariannya menjadi sangat penting terutama buat para aktivis penggiat alam bebas. Bayangkan saja, dimana lagi letak kenikmatan jika menelusuri rimba yang tak lagi teduh oleh tingkah perambah hutan? Atau apa sih enaknya berarung jeram disungai yang disesaki oleh sampah? Maka dari itu, menjadi petualang mau tidak mau harus memiliki rasa kepedulian untuk melestarikan alam.
Bercerita tentang kelestarian lingkungan hidup, tanggal 5 Juni adalah Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Ini adalah moment penting bagi penduduk bumi untuk lebih peduli akan bumi yang semakin kelelahan dengan beban sampah, polusi, perubahan iklim dan pemanasan global.
Hari ini adalah hari dimana selayaknya kita semua bercermin terhadap apa dan akan kita lakukan untuk sedikit meringankan derita bumi yang kita huni bersama. Karena derita bumi adalah derita kita juga.
Hari Lingkungan Hidup bukan hanya sekedar seremoni sesaat, ini membutuhkan kesadaran dari semua pihak terutama kebijakan dari politik primer selaku pembuat kebijakan, ketegasan hukum, serta kita semua selaku warga negara.
Ini bukan tentang hal-hal besar yang tak mampu kita lakukan tetapi tentang hal-hal kecil yang dapat kita kerjakan. Kuncinya adalah kesadaran yang dilandasi kemauan.
Anggap saja tidak membuang sampah sembarangan, atau penghematan energi serta minimalisasi penggunaan plastik, bukankah hal itu merupakan hal kecil yang dapat dilakukan oleh semua orang???
Lalu pertanyaannya, maukah anda melakukan hal-hal kecil yang sangat berarti untuk melestarikan lingkungan untuk kemaslahatan penduduk diplanet bumi yang tercinta ini???
Langganan:
Postingan (Atom)