Sabtu, 30 Mei 2009

Petualang Logika

Dalam ranah ilmu pengetahuan, logika laksana kunci untuk membuka gerbang menuju samudera ilmu nan maha luas. Kunci yang secara alamiah sudah dimiliki oleh makhluk berspesies manusia dan tersimpan rapi dalam organ yang bernama otak.
Dalam mendukung fungsinya sebagai alat berfikir, otak membutuhkan logika sebagai stimulan pembanding sekaligus alat uji imajiner untuk mengambil keputusan.
Dalam dunia yang terikat pada aturan, kaidah dan moral, terkadang logika menjadi paradoks mengingat sifatnya yang bebas dan universal. Inilah yang membuatnya menarik, memikat sekaligus mencengangkan! Dan ketika logika "dipaksa" masuk sebagai cabang ilmu pengetahuan, ia menjadi impoten alias kehilangan kemampuan serta daya magisnya.
Logika adalah sihir bagi pemiliknya. Hadir tanpa mantra dan jauh dari kebisingan dogma serta hening dari jebakan kata. Sehingga mengenalnya ibarat menjalani sebuah petualangan. Petualangan yang mendebarkan dan menawarkan pemandangan akan keindahan hakiki.
Petualangan tanpa batas dan bebas merdeka dari kungkungan ruang dan waktu.
Para petualang logika bermain lewat kebebasan berfikir, menelaah, mengkaji dan menganalisa. Kegiatannya mirip dengan metode ilmiah tetapi sebenarnya bukan. Mereka memiliki kesamaan namun sangat berbeda.